Pekatnya malam mulai terasa
Udara dingin dan rinai hujan sejak tadi membasahi
Hingga membasahi dedaunan yang ikut menguncupkan bunganya
Sepinya jalan disana tak seperti ramainya kami disini
Dengan hangatnya kami sapa persatu yang ada
Mengalahkan yang terjadi sesungguhnya
Sejenak lupakan bumi berpijak tuk terbang dan menari
Di sela tautan imajiner yang menyatu
Buramkan kedua kelopak ini sekedar menyanyikan jiwa
Hingga kami taklukkan aral yang menghadang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar