Masih adakah suka dan duka yang tersirat dan terpancar
Tiada guna derai air mata dan tawa, semua terasa hambar
Detik waktu yang berjalan seakan cepat berlalu bersama mu
Kini waktu terasa lamban tuk menampakkan keberadaannya
Semakin ku tenggelam dalam kebisuan hanya hati yang berbicara
Tunggu kami orang tua mu di kehidupan kekal, sebagaimana yang telah dijanjikan-Nya
Janji-Nya yang tak kan pernah luntur dan lekang menempatkan kau di surga
Janji ku pada mu, nak…kami kan selalu menyayangimu hingga kapan pun jua
Maaf kan kami sebagai orang tua terutama aku sebagai ayah yang menulis kata-kata ini
Belum sempat lebih jauh menyayangimu dan ayah minta maaf setulusnya jika ayah salah sebagai orang tua mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar