Udara dingin ini sangat menyebalkan bagi ku kala hujan mulai membasahi, rintik hujan sejam lalu dan kini hanya tinggal bekas udara sejuknya menambah ngilu lutut ini.
Sebuah kenangan dari masa lalu yang begitu indah dan lucu bila dingat namun sulit tuk dilupakan dan kini hanya terdapat akibat dari semuanya.
Aku dulu memang gak terlalu suka sama pelajaran saat sekolah hanya satu pelajaran yang ku suka yaitu saat olahraga saja. Sejak aku duduk di bangku dasar aku hanya menyukai pelajaran olahraga terutama bila disuruh bermain bola, dengan menggunakan lapangan sekolah bola seadanya dan gawang yang terbuat dari kayu bekas atau sepatu kami bahkan kadang dari pelepah daun yang ada.
Maka seringkali bila ada kegiatan olahraga aku sangat senang dan bahagia, sehingga seringkali kuabaikan pelajaran lainnya dan yang akhirnya aku tidak naik kelas selama setahun. Suatu saat kala aku sedang berolahraga tepatnya lagi kala pengambilan praktek lari untuk mata pelajaran olahraga, aku terjatuh hingga lutut ini jatuh dulu mengenai semen yang ada. Begitu sakit namun tidak tidak ada bekas apa pun makanya aku melanjutkan lari ku dan tidak memperdulikan apa yang terjadi.
Beberapa waktu kemudian sekitar 1 tahun kemudian saat aku bermain basket walaupun tidak terlalu bisa bermain basket sih, aku terjatuh..eh salah tepatnya aku tak dapat menghentikan laju lariku saat aku membawa bola ke dalam keranjang sehingga terpaksa aku menabrak tiang ring basket. Dan kembali lagi lutut kaki kanan ku yang dulu sempat jatuh yang mengenai tiang ring basket tersebut, dan kali ini bertambah parah karena menimbulkan lebam biru di lutut dan membengkak.
Ku pikir itu hal biasa palingan istirahat gak olahraga selama 5 hari pasti kembali normal dan sembuh, namun ternyata pemikiran ku salah. Makin lama kaki ini sulit di gerakkan dan sering kejang ototnya.
Aku pun segera pergi ke tukang urut&patah tulang namun dinyatakan gak apa-apa hanya keseleo saja, aku masih ragu akan pendapatnya lalu pergilah aku ke shinse diketahui bahwa tempurung lutut dan tulangnya sudah bergeser. Mendengar penjelasan shinse itu aku pun merasa takut karena dia bercerita bahwa kejadian ini cukup lama sehingga sangat sulit disembuhkan yaitu mengembalikan posisi tulang dan tempurung lutut pada tempatnya. Kalo bisa dikembalikan juga kaki ini tidak normal seperti biasanya, akhirnya kukatakan lakukan yang terbaik untuk mengembalikan posisi tulang dan tempurung lutut ini.
“Baiklah, asalkan tahan dan kuat aja nantinya” ujar shinse itu lalu kujawab lakukan saja, dalam pikiran gak papa lah asalakan lebih baik insya allah bisa normal lagi.Mulai lah ia mengurut dan membetulkan letak posisi tempurut dan tulang lutut ku, sangat terasa suara pergeseran antar tulang dan tempurung..krek..krek..krek.
Cukup lama shise itu memutar membengkokkan lutut dan mengurut tulang dan bagian kaki ini, sekitar 1 jam lamanya. Selama itu juga aku menahan rasa sakit dan berusaha tidak berteriak, walaupun katanya bila sakit bilang saja tapi aku tetap menahan rasa sakit tersebut.
Apa yang terjadi selanjutnya shinse itu mengatakan yang diluar dugaan, yaitu antara tulang paha dan tulang kering dan tempurung lutut ini diharuskan dilepas dulu agar lebih mudah di benarkan posisinya seperti semula. Singkat cerita selesai sudah pengembalian posisi tulang dan tempurung lutut ini.
Untuk lebih menyakinkannya aku pergi ke dokter dan bercerita apa yang terjadi, lalu oleh dokter spesialis tulang itu menyatakan sudah tidak apa-apa lagi namun hanya tidak normal lagi saja. Bila udara dingin menyerang akan terasa sakit atau ngilu di bagian lutut ini, dan menasehati ku agar lebih hati-hati lagi saat melakukan sesuatu, karena bila tidak mungkin saja aku tidak seberuntung ini bisa kembali lagi.
Dan terakhir katanya aku tetap akan mengalami rasa ngilu saat udara dingin karena kejadian ini yang panjang lebar dokter itu jelaskan namun satu kata pun tak dapat kumengerti, hanya mengerti bila udara dingin aku merasakan sakit di daerah lutu yang terjatuh itu dan dokter pun tidak tahu sampai kapan kan terjadinya.
Hingga kini setiap kali udara dingin dan hujan mulai hadir kurasakan ngilu di lutut dan sangat sakit rasanya, bahkan sangat sulit aku tuk berdiri.
Namun itulah resiko yang harus kuterima karena cerobohnya dan nakalnya aku di waktu dulu. <hehe..>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar