Selalu saja aku duduk di sudut ruang ini pada deretan spekear yang keras
Menghentak dada dan memacu aliran darah mengikuti kecepatan suara musik
Petikan dawai gitar menyampaikan bulir-bulir resapan ke jantung hati
Menyemburkan kekecaman jiwa merapuh dan menganga oleh lelikuan luka perih
Saat aku terjaga dari alunan musik yang merasuki jiwa
Tak bisa lagi mencintai mu sebagaimana mestinya
Karena kini kau hanya sebuah kenangan…ya kenangan
Kenangan yang terbawa semilir angin terbang tinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar