Bunyi alarm…aku menelponnya

Saat ini menunjukkan pukul 8 pagi, dimana mentari sedang menyapaku dengan kehangatannya namun aku belum juga beranjak dari tempat tidur. Tiada pesan masuk atau panggilan tak terjawab dari layar handphone ini,hanya sebuah alarm yang berbunyi.

Alarm yang sengaja kubuat untuk mengingatkan aku untuk menghubungi Linda, seorang wanita yang sudah beberapa kali bertemu namun baru tadi malam bisa berbicara dengannya.

Pertemuanku dengan Linda berawal dari sebuah pameran foto di Gedung Serba Guna, yang ternyata dia seorang yang menyukai  fotografi. Lalu di kesempatan lain bertemu di suatu acara amal dan ia menjadi salah satu fotografernya, bukan hanya itu saja sering kali aku bertemu Linda di acara-acara lainnya hingga suatu saat aku diberikan sebuah kartu nama olehnya dan aku pun membalas memberikan kartu nama ku, lalu ditinggal pergi. Selain menyukai fotografi ia juga bekerja di bidang fotografi, dimana jika ada orang yang membutuhkan jasa untuk dokumentasi sebuah acara maka ia akan dipanggil untuk bekerja.

Dengan segera ku ambil kartu nama Linda untuk melihat nomor telpon yang tertera di kartu nama tersebut dan menelponnya.

“Halo..ini Linda ya…?” ujar ku

“Iya lah emang ya Firman mau nelpon sapa..? ini kan nomer ya Linda” jawab Linda

“Mmmm…betul juga ya hehehehe” kataku padanya

“Ada yang bisa Linda bantu buat Firman..?” Linda bertanya padaku

Disaat itu aku bingung mau berkata apa, karena entah kenapa aku menghubunginya. Aku hanya ingin sekedar berbicara lebih tepatnya mendengar suaranya saja, yang sudah cukup memberikan kesejukan dihati.

“Gak ada, gak tahu juga hanya ingin nelpon aja” sambil bingung sendiri

“Kok gak ada, kalo gitu kalo uda nelpon emang kenapa..? Aneh banget….” kata Linda sambil tertawa

“Jadi aneh..? Tadi sebelum Firman nelpon ada yang mau dibicarakan tapi sekarang bingung..!?!?!?! pa mungkin karena mendengar suara dan membayangi wajah Linda ya….” sambil tertawa kecil

“Darimana Linda tahu yang nelpon ini Firman” lanjutnya sambil melamun berfikir

“Udah lupa ya, kan kita ada tukaran kartu nama dimana ada nomor yang bisa dihubungi dan Linda simpan nomornya. Dari situ lah Linda tahu yang menelpon saat ini Firman..!!” agak kesal atas kelupaan Firman yang memberinya kartu nama

“oooo…benar juga ya, inget koq” pura-pura ingat padahal masih lupa berupaya mengingatnya

“Man…Firman uda dulu ya ntar kita sambung lagi, Linda harus pergi nih” ujar Linda agak bingung karena ada sebuah janji 10 menit lagi

“Iya lah…sampai ketemu lain waktu ya dan pasti loh…hahahahaha” canda Firman

“Hahahahahaha…iya pasti sampai ketemu lagi” balas Linda

tuuuut..tut..tuuut…tut..tuuut… suara telpon telah dimatikan dan pembicaraan mereka pun usai.