Berputar-putar mencari sebuah alasan yang tepat dan jitu agar bisa keluar dari tempat ini, membuat isi kepala ini hendak pecah.
Aku yang sudah mulai bosan dengan kondisi ruangan ini yang dari tadi tidak menarik minat ku untuk terus bergabung, namun yang menjadi sebuah kendala adalah bagaimana aku harus memberikan alasannya kali ini.
Berulang kali kuharus menerima kondisi yang tidak mengenakkan ini, tapi kali ini telah kupersiapkan segalanya semoga berhasil. Dimana sejak awal kepergiaanku menuju tempat itu,
telah ku hubungi sahabat karib ku agar mengirimku sebuah sms 1 jam dari saat kuhubunginya. Yang berisi pesan agar segera datang kepadanya ada hal yang harus diselesaikan dengan segera.SMS itu bermaksud agar beberapa mereka yang ada dalam ruangan ini percaya alasan ku meninggalkan acara tersebut, dengan bukti nyata sebuah SMS. Yang sebenarnya sudah disepakati tiada satupun selama dalam ruangan yang meninggalkan tempat, dengan terpaksa ku ikuti dengan hati yang gundah hendak secepatnya keluar dari ruangan ini.
Dengan berat hati hampir sebagian besar yang hadir memberikan ku izin untuk meninggalkan ruangan itu 5 menit kemudian. Berselang 20 menit teman ku itu menelpon ku menanyakan berhasilkah aku keluar dari ruangan itu dan kukatakan berhasil serta mengucapkan terimakasih bantuannya juga kebohongan yang tercipta.
Atas bantuan itu teman ku meminta balas jasa yaitu 2 hari lagi melakukan hal yang sama pada dirinya.
kenapa berbohong? dosa lho :D
BalasHapustul tuh bohong itu dosa..tapi ini hanya sebuah kisah fiksi.klo di kenyataan emang salah tapi perlu juga kita berbohong asal tau dan kegunaannya aja bro
BalasHapusmakasaih kunjungannya
untungnya cuma fiksi, soalnya orang2 yang ikut rapat dan mengijinkan abang keluar, lagi baca tulisan ini, hehe
BalasHapushahaha..bang pendi nih ada-ada aja
BalasHapuskebohongan melahirkan kebohongan lagi.
BalasHapus