Waktu ku untuk melangkah menuju langkah baru
Langkah yang harus kulewati dan jalani
Yang nantinya kan penuh warna dan gejolak
Awal dari sekian banyak waktu yang kan terlewati
Waktu ku untuk melangkah menuju langkah baru
Langkah yang harus kulewati dan jalani
Yang nantinya kan penuh warna dan gejolak
Awal dari sekian banyak waktu yang kan terlewati
Saat kau bertanya padaku akan jalan ini
Dengarlah takkan kutinggalkan kau di gurun pasir ini
Yang membuat kering kerongkongan tenggorokan itu
Dalam meniti butir-butir pasir terhampar luas
Dimana sinar mentari memanaskan tapak kaki mu
Kan kutempuh jutaan kilo mencari sebuah oase
Yang disana kau kan temui keteduhan dan kenyamanan jiwa raga mu
Satu jam saja ku telah bisa sayangi kamu di hati ku
Namun bagi ku lupakan mu
Butuh waktu ku seumur hidup
Dihati ku
Aku tak kan pergi dan meninggalkan
Aku kan masih disini dengan bunga taman hati
Tak kan mundur atau melangkah dengan kaki ku
Namun dengan hati ku bersujud
Seiring aku berjalan menyusuri hutan rindang itu ku temui begitu banyak hal yang terjadi, lelah kaki ini seiring hembusan napas ku yang tak berirama ku ikuti aturan melewati lebatnya hutan itu beserta segala yang terjadi.
Tujuan ku cuma satu yaitu menuju ujung dan menemukan jalan keluar dari hutan ini aroma wangi dan busuk dapat ku cium dengan jelas walau pun terkadang samar bentuk keindahan dan keburukan yang selalu saja terlihat, bagai seorang penjelajah aku harus melewati beberapa pos tuk kusinggahi. Di tiap pos yang ku singahi selalu terjadi tanya jawab yang panjang dan rumit, tanya jawab yang pa bila ku bisa menjawab dengan benar dan baik maka ku bisa menikmati keindahan dunia di luar hutan ini.
Namun pabila tidak maka ku diberikan hukuman dan berhenti atau melanjutkan perjalanan ke pos selanjutnya, ada suatu pantangan yang tak boleh ku langgar namun telah kulanggar. Mungkin bila tak kuberitahu bahwa ku telah melanggar ku tidak akan terkena hukuman, namun apa yang terjadi........ku katakan padanya dan semua orang yang ada di pos itu.
Cantik bukan sebuah karya seni atau puisi
Ia lahir atas suka duka
Cantik bukan pula jentikan tangan
Yang cepat datang dan pergi
Cantik bukan untuk mereka
Cantik bukan hanya saat kau butuh
Ia hadir saat adanya perbedaan
Perbedaan untuk bersatu bukan berpecah
Saat kita berhadapan dengan cantik
Maka segeralah siap untuk hadapi perbedaan
Indahnya cantik kala hadir perbedaan
Sang kumbang di haruskan mencari putik baru
Mungkin putik itu tak lagi harapkan sang kumbang
Menunggu mu tak bisa ku bayangkan
Segala rasa terbuai oleh likuan hati
Sehari seminggu sebulan setahun lamanya
Berapa pun yang kau pinta pasti tak terbantahkan
Bila ku bukan lelaki yang pantas
Beri isyarat nyata bukan jalan panjang tak berujung
Ku lemah dan terkulai di sudut ruang gelap
Namun kan ku tegarkan hati
Hingga saatnya.....
Sang kumbang di haruskan mencari putik baru
Mungkin putik itu tak lagi harapkan sang kumbang
Lewat kertas putih ini
Ku tuangkan segala rasa di hati
Lewat tuts pula lincah jemari ku menari-nari
Lewat layar sorotan mata ku tak hentinya menatap
Imajinasi ku terbang tuju saujana kesunyian
Terbang mengitari dunia yang semu
Dunia yang ku rebahkan semua lelah, amarah dan gundah
Serta suka, cita, ceria dan keindahan
Agar ku tetap bisa tersenyum di dunia nyata