Kembali aku menginjakkan kaki di bandara untuk kesekian kalinya, mencari sebuah kata jawaban yang telah lama kucari.
Begitu lelah dan hendak ku hentikan saja langkah ini saat kunaiki satu persatu anak tangga yang tak seberapa banyak, ribuan kilometer kuarungi dengan burung besi mengitari putihnya awan dan birunya langit yang kadang hitam mendung melanda.
Kepakan sayapnya mengantarkan aku terbang lebih jauh mengitari angan-angan yang tinggi, setinggi bulan yang jauh disana kala gelap melanda bumi.
Kala cuaca mulai menampakkan kegelapannya aku merasa dapatkan burung besi ini terbang mengantarkan aku sampai ke tujuan.
Tujuan yang masih dalam angan dan belum tentu sesuai dengan apa yang ada di angan ini, itu semua hanya ingin dan mau ku saja yang mungkin saja sesungguh yang terjadi bisa saja jauh darinya.
Biarlah angan di hati ini terbang bersama terbangnya burung besi itu menuju langit biru yang begitu luasnya