Minggu, 31 Oktober 2010

Lelaki biasa

Aku hanya lelaki biasa

Hanya punya satu hati dan cinta

Serta hanya ada satu kesetiaan

Ku ingin memberikan hanya pada mu

Ku tak janji intan permata…hanya bisa

Beri jalan menuju ridha ilahi

Semoga bahagia bisa kita jelang

Memiliki mu bagaikan sebuah mentari pagi menyapa

Sinar hangatnya basuh jiwa raga lemah terkulai dari mimpi indah

Di mimpi indah ku yang tak ingin kutinggalkan

Saat ku beranjak dari alam bawah sadar menuju alam sadar

Masih bisa kurasakan aroma tubuh dan hembusan napasmu

Yang terbawa oleh angin pagi yang menyapa tubuh ini

Indahnya kala itu hingga serasa ku ingin memiliki mu selamanya

Bukan hanya sesaat

Sabtu, 30 Oktober 2010

Udara Malam

Di mana saat raga seharusnya terlelap
Ku masih terjaga dan memandang langit hitam
Terlukis disana luka hasil goresan pena hati
Luka yang telah ku serahkan pada langit tinggi
Namun di bumi kaki ku berpijak ku goreskan sebuah luka lagi
Semburat yang telah berubah noda tinta
Noda yang sulit terhapus malah semakin menjadi
Namun pada malam lewat udara yang berhembus
Ku menadahkan tangan hina ini
Ku serahkan jiwa dan raga lemah ini pada Mu ya Allah
Atas kerapuhan jiwa semoga ku tak terjatuh lagi

Menunggu mu tak bisa ku bayangkan
Segala rasa terbuai oleh likuan hati
Sehari seminggu sebulan setahun lamanya
Berapa pun yang kau pinta pasti tak terbantahkan
Bila ku bukan lelaki yang pantas
Beri isyarat nyata bukan jalan panjang tak berujung
Ku lemah dan terkulai di sudut ruang gelap
Namun kan ku tegarkan hati

Selasa, 26 Oktober 2010

Hari terakhir

Pagi itu sekitar jam 7 pagi aku mempersiapkan diri untuk berangkat menuju kampus namun sebelumnya aku ke kampus untuk kuliah, aku singgah dulu ke asrama teman ku yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggal ku. Teman ku itu seorang wanita bernama Febe, ia merupakan mahasiswa kelas transferan sama seperti ku karena tempat tinggal kami yang dekat maka tidak ada salahnya bila pergi dan pulang bersama-sama. Apalagi dulu ia pernah satu kelas dan kenal dengan mantan pacar ku yang bernama Ita, oleh sebab itu aku merasa dekat dan tidak canggung tuk kenal lebih dekat tapi tetap sebatas teman. Aku mulai sering bercanda dan melempar sindiran serta lelucon, apalagi ia tidak marah malah membalas apa yang kulakukan padanya paling-paling tersenyum tertawa dan marah sebentar. Dulu saat aku pindah kuliah karena melanjutkan ke jenjang S1 setelah tamat dan lulus D3 Febi lah yang kurasakan seseorang di kampus baru yang kurasakan lebih dekat daripada yang lain dan ia juga yang orang pertama kali yang berbicara padaku di ruangan, saat itu ia berbicara dengan bertanya apakah aku anak transferan dan dari jurusan mana lalu kujawab ia aku anak transferan.

“ Hai…leh kenalan gak ?" tanya seorang wanita dibelakang kursi ku, sambil menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan

“ Aku Feby kamu sapa dan anak mana ?” sambungnya

“ Bagas, aku anak transferan D3 dari kampus lain bukan dari sini. ” jawab ku sambil meraih tangannya menyambut jabat tangannya

Telaga warna

Ketika gerbang pintu terbuka
Masuklah ke dalam telaga warna
Yang penuh dengan nuansa bening,

Aromanya menyengatkan
Bagai seekor nyamuk menggigit kulit
Sadarkan hati biru

Kokohkan Aku

Menyusuri jalan terjal nan berliku

Keindahan terhampar kehancuran tercipta

Bukan langit bertaburan bintang atau pun

Kilauan cahaya yang butakan mata

Namun yang ku inginkan hanya lah

Pelepas dahaga yang dapat kokohkan aku

Berjalan di muka bumi sebagai khalifah

Takdir

Tinta emas hidup ku telah ditiupkan 
Hingga sulit tuk ku pertahankan keindahannya
Lewat sebuah kotoran aku pun berdiri tegak
Lewat kebeningan aku pun berjalan
Mampu ciptakan sebuah keindahan dan keburukan
Melalui sebuah takdir yang harus ku jalani

Lelaki & Wanita

Ough rasanya semakin sulit saja bila memikirkannya padahal sangat ingin sekali melupakannya, apakah ia wanita yang terbaik dan layak mendapatkan diri ini. Ketakutan dan perasaan tak menentu terhadapnya membuat diri ini lemah tak berdaya, lihat rasakan dan amati saja sangat sulit bagi seseorang lelaki bila hatinya telah rapuh dan lelah bersama seorang wanita.

Lelaki itu penuh dengan tanda tanya dihati oleh karena keraguan yang ada, sejak dulu ia selalu menjunjung tinggi akan keberadaan wanita disebabkan oleh pengorbanan yang dialami wanita sejak dulu dan sejak wanita itu dilahirkan dan melahirkan namun ia juga merasakan keinginan yang berlebihan pada seorang wanita.

Pengorbanan itu meliputi dimana saat ia akan melahirkan seorang anak nantinya, dimana selalu dan masih banyak wanita yang mengalami kekerasan karena sifat lemahnya ia dan lainnya tapi ia juga merasakan kesal dan kecewa saat mengetahui terkadang wanita juga tidak mengerti akan keadaan seorang lelaki yang ada disekitar kehidupannya. Yang kan selalu meminta lebih dari lelaki itu baik

Kau Hanya Milikku

Sepenggal lirik lagu yang berawal dari sebuah puisi yang digubah menjadi lagu yang dinyanyikan oleh Refresh Band membawa ku tuk berkata jangan ragu dan sanksikan cinta ini….

“Percayakan semua ragu di hati mu tuk satukan cinta

Nyakinkan dirimu lepaskanlah rasa

Kau hanya milikku”

Download

Dara

Puisi inilah yang mengilhami terciptanya 2 buah lagu yaitu "Kau Hanya Milikku" dan "Maafkan lah" (Lagu "Maafkan lah" kan di posting suatu saat...)

Ayu likuan langkah mu wahai Dara
Membekas segala kisah terbagi kau ciptakan
Memecah segala ketenangan telaga hati
Siratkan satu makna tertinggal

Tutur kata lembut gemulai elok tubuh mu
Memendam seribu tanya dihati terdalam
Kembali ke peraduan ku yang sunyi nan abadi
Kesunyian yang ku sendiri tak tahu yang terjadi

Hanya satu pinta ku pada mu Dara
Tak semua Jaka seperti yang kau bayangkan
Karena di benak ku Dara seperti Jka yang kau pikirkan
Tiada yang salah hanya keangkuhan yang tercipta disana
Hadirkan pesona indah menyanyat kalbu

Semakin jauh ku selami jiwa mu
Semakin jauh aku terperangkap dimensi waktu
Semakin lelah pula ku menyusuri padang rumput tak berujung
Menyisakan sara yang menguap berkepanjangan

Ingin mu, asa mu, kelakuan mu
Segala tentang mu tak dapat ku mengerti
Wahai engkau yang disana
Dara.....

Senin, 25 Oktober 2010

Ku ingin

Memiliki mu bagaikan sebuah mentari pagi menyapa

Sinar hangatnya basuh jiwa raga lemah terkulai dari mimpi indah

Di mimpi indah ku yang tak ingin kutinggalkan

Saat ku beranjak dari alam bawah sadar menuju alam sadar


Masih bisa kurasakan aroma tubuh dan hembusan napasmu

Yang terbawa oleh angin pagi yang menyapa tubuh ini

Indahnya kala itu hingga serasa ku ingin memiliki mu selamanya

Bukan hanya saat malam menjelang kurebahkan lelah ini


Bila saat itu terjadi semoga tercipta jua segala asa terpatri

Mengikis karang bersemayam utuh di dasar lubuk hati

Menjadi terang bagi biduk yang arungi hamparan biru untuk bertambat

Minggu, 24 Oktober 2010

Kenangan semasa kuliah

Di kursi kayu berwarna coklat ini aku duduk yang dihadapan ku terdapat sebuah meja dengan layar monitor komputer ku menyala, dengan sebatang rokok menyala terselip diantara jemari telunjuk dan tengah.

Angan ku melayang jauh menembus ruang waktu dan dimensi kehidupan yang terdahulu, sekedar mengenang kisah di masa yang lampau. Dimana kala itu di saat suka dan duka melanda jiwa aku selalu saja setia pada sebuah PC ku bersama teman atau lebih tepatnya sahabat ku yang selalu menemani tiap hari jam menit jan detik hari itu.
Sahabat yang selalu setia dalam segala hal termasuk yang kurang baik misalnya lupa makan dan mandi karena terlalu asyik untuk bermain game, yang pada waktu itu aku dan sahabat ku dian dan opiq lebih mementingkan bermain game daripada belajar atau mengerjakan tugas dari kampus.
Dulu sih lom terlalu terkenal namanya game online yang bermain hanya orang-orang yang main game dan mempunyai modal banyak berupa uang yang dapat menikmatinya, maklum saja dahulu tarif ke warnet sejamnya masih Rp 5000 cukup mahal bagi kami yang masih status mahasiswa kere. Jangan kan untuk ke warnet untuk biaya kuliah saja kadang kami kurang apalagi bila penghujung bulan dan kami bertiga adalah anak kost yang jauh dari keluarga.