Sabtu, 31 Desember 2011

Tik…tik..tik detik jarum jam berdetak

jamSemua berlalu begitu saja tanpa pesan dan kesan yang begitu mendalam

Pesan dan kesan yang ada hanya sebuah cambuk dihati

Hati yang penuh kebencian, keangkuhan dan kenistaan

Di tahun ini tak kan bisa kulupakan

Sangat sulit dan mengekang…mengurung diri

 

Aku dengan segala perjalanan waktu yang terlewati

Kau pun selalu berada disampingku

Lewati segala yang terjadi….semoga kau tetap sudi dan setia temani ku bersama

Hingga perjalanan waktu ini tak lagi menerima aku tuk berjalan dan berlari diatasnya

 

jalan waktu  Tik…tik..tik detik jarum jam berdetak

Berlomba dengan detak jantung yang berdegup

Rasanya lelah langkah kaki ini tuk beranjak dari sini

Saling berpacu antara waktu dan langkah kaki ku

Deras mengucur titik peluh keringat ditemani oleh rintik hujan menerpa tubuh

 

Detik kau begitu setia menemani ku hingga kau lelah berputar

Dan aku pun ikut tertegun, terpaku dan nelangsa melihat kejadian itu

Semoga kau detik selalu berdetak…tidak lupa untuk selalu berdetak

Selasa, 27 Desember 2011

Sudah lama

Sesuai dengan judulnya “Sudah Lama”, sudah lama untaian kata ada di otak ini dan telah ku ketik di PC ku namun karena ada hal-hal yang memperlambat perpostingan tulisan di blog ini, ada juga tulisan di blog lain yang tak selesai oleh beberapa faktor.

Jangankan sebuah postingan tulisan, beberapa kerjaan pun harus ku tunda dulu. Rasanya ada berjuta bahkan bermilyaran untaian kata ada di otak ini namun sangat sulit bagiku untuk menuangkannya sebagai sebuah cerita.

Tidak hanya cerita berupa tulisan berupa gambar dan video pun tak sempat untuk kubagikan di blog ini, pikiran ini telah penuh dengan segala hal yang lainnya sehingga sulit rasanya.

Sudah lama kurindukan menuang ide yang ada di blog ini namun tetap saja kebuntuan dan kerumetan melanda diri, yang sebenarnya sering bertanya sendiri dalam hati kenapa begitu sulit untuk menuangkan ide dan imejinasi ini.

Senin, 26 Desember 2011

Ngebut naik motor

 

Bang Man lewat jalan A. Yani, ngebut gak motor Ninja 2 tak tuh...ngeng ngengg abes orang-orang dilewatinye. Pas di depan nye ada oto BMW, diketoknye kace oto tuh...”Oy kau punya ndak motor macam gini” kate bang Man. Dijawab orang tu, tak de.

Huuu tak keren...ngebut agek bang Man. Di depan ye ada oto Jaguar, ditanya ye....”Oy Kau punya ndak motor macam gini..?”. Lantas dijawab orang tu “tadak punya aku motor cam gitu”, huu kate bang Man “tak can lah”.

Pas sampai simpang 4 polda, dubraak buuum...bunyi motor belanggar abes ancor lebor patah 8 motor ninja bang Man. Die cume bise temenong tapi anehnye badannye tadak ngape-ngape, luka pon tadak ade.

Tau-tau ada pula orang yang tadi bang Man tanya pake BMW dan Jaguar tu dan mereka bilang “Baru motor gitu dah sombong, kamek pake oto tadak gak labe macam kau tu”. Bang Man lalu jawab..Tadi tu aku nak tanya kitak punya motor macam aq ni...???kalo ade, aku mao nanya letak rem nye dimane??? sambil kesakitan

 

*dari sahabat

Sebuah cerita dari sahabat

Cerita ini memang saya dapatkan dari seorang sahabat saya bernama fery (FB : No Fery), yang sempat saat dulu lagi kumpul-kumpul sama teman-temannya cerita ini telah dicerita. Dan kali ini akan saya bagikan di blog ini. Begini ceritanya…

NYEBERANG SUNGAI

Jaman dolok, depan kodam yang biasa tempat kite nongkrong dan JJS (jalan jalan sore) adalah tempat penyeberangan kerajaan antah berantah, oleh karena ada sesuatu hal jembatan tu putos jadi raja ngadekan sayembara.

Barangsiapa yang bisa nyeberang atau berenang ke siantan dengan selamat dia mao dikawenkan dengan anak raje. Mulailah satu-satu pendekar cobenye, pendekar dari tiap negeri didatangkan tapi sekok pun dari mereka tak de yang berhasil nyeberang dikarenakan sungai banyak Buaya tapi bukan buaya darat ye...

Ade yang dah sampai abes badan ye putos, ade yang kaki nye putos gak. Sampai maghrib tak ade 1 orang pun yang sanggop nyebrang ke siantan. Sang Raja pun dah putos ase...dah lah kate ye kite balek jak.

Tibe-tibe Byuuurr Puurr aek dari sungai,bang Man rupe ye. Buru-buru die naek ke atas menghadap tuanku raje, raje tak abes piker. Geleng-geleng kepala, mantap kau banyak yang tak idop kalo masok sungai ni.

Ampon tuanku baginde, kate bang Man. Memang tak satu pon manusie yang mampu nyeberang ato berenang di sungai ni. Sebenarnya bukan tu yang hamba permasalahkan, tapi saya ni nak tanya...? SEBENARNYA SIAPE TADI YANG DORONG AKU SAMPAI JATOK KE SUNGAI NI?????

Jumat, 23 Desember 2011

Setangkup rindu dalam roti

taman bunga Sekuntum rindu buat mu kini telah menjelma menjadi taman bunga yang hiasi gersangnya tanah lapang ini, kau tanam, siram dan pupuk benih cinta yang ada. Hingga samar tercipta sebentuk cinta menjemput impian, butiran air yang ada dari langit menambah subur nan indah warna warni taman bunga ini.

Namun selalu pasti ada ilalang yang tumbuh disekitarnya, dengan cinta kasih yang menyatu mampu membumi hanguskan dan mematikan ilalang yang mengganggu. Setangkup rindu telah ku buat bagaikan setangkup roti yang biasa kau makan yang kuberikan tanpa ada yang terlupakan, agar tahu rasa roti buatan ku yang ku buat dari gandum. Gandum yang kuambil dari ladang yang terhampar di samping taman bunga itu, yang mungkin saja rasanya tidak seperti orang yang mahir dalam membuat roti.

rotiRoti yang dulu biasa kau makan walau pun rasanya hambar dan seadanya namun selalu kau makan, kini roti yang sama dengan sedikit tambahan strawbery yang tak seberapanya kau hempaskan ke tanah. Dan dari mata mu keluar air yang menyesakkan dada, meremukkan jiwa ini menerbangkan akal pikiran ku semakin jauh ke mega-mega biru disana.

ladangLadang dan taman bunga ku yang masih belum tumbuh semuanya kini terasa gersang dan serasa mati melihatmu, memandangmu dan menatapmu penuh dengan berjuta aroma.

Semua layu dan kering saat itu terjadi tiada lagi bunga yang bermekaran, tidak ada lagi pula gandum yang bisa kutuai menjadi sebuah roti. Semoga saja semua terurai kembali agar taman bunga bermekaran lagi dan ladang itu bisa menghasilkan gandum yang nikmat rasanya untuk ku jadikan setangkup roti.

Kamis, 22 Desember 2011

Janji

Ternyata semua harus terjadi namun aku tetap ingin sebagian itu

Hitam dan putih memang harus ada dan tampak serta nyata

Namun bukan berarti harus terhempas ke jurang terdalam

Janji ku itu lebih dari janji seorang insan manusia, janji ku lebih

Takkan kuingkari dan ku dustai janji yang terbuat

Senin, 12 Desember 2011

Apakah ini

Hidup sering kali begitu melelahkan, keras, angkuh dan berat

Namun aku percaya dan nyakin Engkau lah pelindung bagi jiwa-jiwa yang butuh pertolongan

Saat ku hampir menyerah terpuruk hanyalah Kau pelindungku penciptaku hidupku

Sabarkan hati, kuatkan iman dan berkahi aku, Kau lah cinta ku Maha Pengasih, Maha Penyanyang

Ikhlas hanya itu yang bisa kukatakan dan lakukan, walaupun apakah ini sebuah keikhlasan…?

 

Hampa, nelangsa, tersabut mega mendung membuat rasa yang tak terkira dibayang mata dan hati

Memandang langit biru diangkasa membuat tiada habisnya hasrat di dada

Sejenak renungkan arti hadir ku di hamparan muka bumi dengan segala kejadiannya

Yang penuh ribuan cahaya dan warna memancarkan keterangan dan kegelapan

Rabu, 07 Desember 2011

Layu tak berkembang

Rinai rintik hujan biaskan senyuman manis mu

Semilir angin menebarkan perih mewangi sepanjang hari

Tebari bunga layu, sang putik pun terbang melayang di udara

Membisu terpanah resah tak menyatu terlukis di dendang waktu

 

Batas rasa impian jiwa ku terkikis karang diterpa ombak

Kehadiran pelangi senja temani diri di bibir pantai

Lelembaian nyiur melambaikan kesan merapuh

 

Deburan ombak menerjang dinding kelukaan

Butiran pasir putih hanyut terbawa arus menghantam

Tersungkur di pusaran air mengalir kencang

Jumat, 02 Desember 2011

Memangut, merayu dan menggoda nurani

Tak terkira rasanya seperti ini

Terombang-ambing dalam gelombang birunya lautan

Biduk yang terhempas oleh birunya, membuat degup jantung semakin kencang

Menganyutkan hati ke tengah palung….jauhi saujana

Gelombang

Berarak awan hitam secara perlahan menutupi langit cerah dan putih lembutnya awan

Gelap mulai tampak tutupi cerahnya sinar mentari yang temani ku

Langit pun menghitam memangut, seolah merayu dan menggoda nurani

Hembusan angin semakin menambah dinginnya tubuh yang tersiram….hujan turun

Berarak awan hitam   

 

Di perjalanan langkah kaki ini tiada lagi kurasakan apa pun

Sepi sendiri diantara berjuta-juta manusia menyapa dan berlalu

Semakin mengurung ku dalam terowongan yang tak kunjung habis

Hanya cahaya di ujung sana yang tampak namun sulit tuk kugapai

 Terowongan

Kepingan chat para penyiar Collegger Radio (CR)

Chatbox

Tentang Kami

                     Tentang Kami

       http://www.e-campusradio.com 

 

 

Chatbox

http://www.e-campusradio.com

Chat bareng Mahdy

 

 

Chat bareng Irhamna Chat bareng DJ

Chat bersama penyiar dengan segala kelebihan dan kekurangnnya…tetap semangat ya walau badai menghadang.

Semoga sukses dan terus maju…kesalahan adalah bagian dari pembelajaran menjadi benar

Rabu, 30 November 2011

Gambar saat meeting Colleger Radio (CR)

Penyiar Colleger Radio saat meeting untuk siaran, CR adalah sebuah radio berbasis internet yang bertujuan menyebarluaskan informasi pendidikan, beasiswa, info seputar kampus-kampus indonesia, Budaya Indonesia, Musik Indonesia.

Irham (kacamata),DJ(kerudung kacamata),Mahdi(kaos putih) Zaka(cuma kelihatan pungung aja)   Zaka,Irham,DJ,Andra,Qie,Mahdi

Silahkan buka http://www.e-campusradio.com/ untuk mengunjunginya atau bisa juga meng-klik tulisan Colleger Radio diatas yang berwarna kuning. Maka anda akan melihat sebuah tab baru di browser kesukaan anda dan langsung terbuka halaman Colleger Radionya serta jika anda punya akun FB, anda bisa juga gabung disini sedangkan twitternya disini.

Mahdi,DJ,Irham,Jaka DJ,Mahdi,Qie,Andra 

DJ,Qie,Andra

 

Tempat untuk kumpulnya saja seadanya dulu karena masih tahap uji coba, semoga CR tambah maju dan tetap semangat serta setia pada pendengar online nya dan juga pendengarnya semakin bertambah pula. Amin

Selasa, 29 November 2011

Colleger Radio meeting

Irham,kodok dua, Mahdy, Zakarias, Andra, Qie, Djunita

Mencoba siaran Colleger Radio

Bersama Irham dan Jaka dari siang hingga sore menjelang mencoba siaran Colleger Radio, yang merupakan sebuah radio online yang berbasis internet yang mengedepankan informasi pendidikan dan edukasi.

logo baru

Aku yang baru saja mencoba seringkali salah melakukan tugas siaran, dimana kadang lupa membuka server saat aku mulai siaran. Ada juga kelupaan menekan tombol play di software sehingga tidak bisa didengar oleh orang lain selain diri sendiri dan yang paling mendebarkan adalah saat aku berbicara menggunakan mic, perasaan takut, debar namun senang bercampur.

Pertama kali kumencoba berbicara ternyata suara ini tidak masuk ke dalam siaran rado itu, syukur juga lah gak masuk maklum pertama kali perasaan grogi. Di siang itu ku menjemput irham di SMA Mujahidin Pontianak walaupun disana ia juga siaran menggunakan fasilitas milik Mujahidin, yang kebetulan ia mengajar komputer bagi siswa SMA Mujahidin.

Kujemput irham menggunakan sepeda motor milik Jaka yang kebetulan ada diluar sedangkan motor yang biasa kugunakan ada dalam garasi, dimana aku malas mengeluarkannya. Sebelumnya aku sms Irham menanyakan apakah tugasnya di Mujahidin sudah selesai dan dikatakan sudah selesai, namun saat itu juga Dwi datang. Maka agak terlambat ku menjemput irham sekitar kurang lebih 5 menit.

Minggu, 27 November 2011

Tersenyum dalam perih

Jika harus ditinggalkan...biarlah ku berjalan sendiri

Walau pun harus kembali menuju kebosanan dan kesendirian diantara berjuta sinar cahaya

Mungkin ini lah jalan yang terbaik bagi ku, biarlah aku tersenyum dalam perih

Asal semua bisa tersenyum, karena sesungguhnya aku sangat sedih bila tiada keceriaan dan keindahan terpancar dari mereka

Mereka semua teriris bertahan untuk diriku ini

Namun aku saja yang terlalu egois akan semua yang terjadi sehingga kini merana meraja

Ingin ku ulangi hidup sekali lagi dengan jalan yang sama namun semua berjalan indah hingga tiada hati yang terluka

jalan

Sudah lah biar kan aku kembali duduk di sudut itu memberikan ruang pada mereka

Di sudut yang aku sangat membencinya namun kali ini aku harus dan harus kupastikan bisa seperti apa yang mereka mau

Aku tidak bisa mengartikan semua yang ada dan semua yang berlalu

Hanya bagai sebuah patung yang berdiri tegak diantara ribuan langkah yang berjalan

Ku jalani saja apa semua keinginan yang ada meski aku tak dapat

Mengartikan dan memahami apa yang kulakukan nantinya 

patung

Kamis, 24 November 2011

Biduk bertaburkan serpihan

Sudah lah bila harus terjadi kisah ini, maka biarkan itu semua terjadi. Dan bila semua harus ku tanggung derita di dunia ini ku kan tetap berusaha berjalan sebagaimana mestinya, tetap berpikir yang terjadi adalah yang terbaik bagi ku.

biduk-tuaBukannya berarti aku tak berusaha sebaik mungkin, mungkin ini suatu tanda kebesaranNya. Ku terima dengan diam atas semua itu dan berbicara yang ada saat ini dan merencanakan yang akan datang, walau pun segala cobaan seringkali membuatku tak menyadarkan hati dan pikiran. Membuatku terperosok lebih jauh akan dekadensi dan akal sehat ku melayang ke angkasa, kubiarkan ia terbang tanpa arah yang pasti dan jelas.

Hingga ia singgah ke kubangan yang kotor bercampur debu, setelah ia tak sanggup lagi berdiri tegak. Memusnahkan kepercayaan  yang ada, langit hitam terbentuk meneteskan derai air mata di pipi dan kalbu mu. Usai sudah kepercayaan yang ada kepada ku seiring rintik jatuh meninggalkan lekukan di tanah mengering.

Sepertinya kata ini tak lagi bermakna dan tanpa arti, hanya suara air yang mengalir pada sungai itu membawa pesan biru.

OmbakKembali menghanyutkan satu sisi ke lembah kenistaan, namun di satu sisi kucoba tambatkan di lembah keagunganNya. Sauh yang telah ku lepaskan ke dasar laut tak mampu hentikan semua itu, ada sesuatu yang lebih besar kekuatannya di suatu tempat disana. Terhempas riak gelombang yang bergulung-gulung, menggulung aku yang duduk diatas biduk.

Biduk bertaburkan serpihan kayu menggores kulit ini, mengucurkan darah segar. Suara yang tak berarti kini tinggal untaian kata ku menggema di mesin itu. Hujan pun tak henti-hentinya turun menggigilkan seluruh tubuh, menghunjam di palung hati.

Selasa, 22 November 2011

Menyayangi mu hingga kapan pun jua

Masih adakah suka dan duka yang tersirat dan terpancar

Tiada guna derai air mata dan tawa, semua terasa hambar

Detik waktu yang berjalan seakan cepat berlalu bersama mu

Kini waktu terasa lamban tuk menampakkan keberadaannya

 

Semakin ku tenggelam dalam kebisuan hanya hati yang berbicara

Tunggu kami orang tua mu di kehidupan kekal, sebagaimana yang telah dijanjikan-Nya

Janji-Nya yang tak kan pernah luntur dan lekang menempatkan kau di surga

Janji ku pada mu, nak…kami kan selalu menyayangimu hingga kapan pun jua

 

Maaf kan kami sebagai orang tua terutama aku sebagai ayah yang menulis kata-kata ini

Belum sempat lebih jauh menyayangimu dan ayah minta maaf setulusnya jika ayah salah sebagai orang tua mu

Entah kata-kata apa yang harus ku tulis

…………

………………

……………………

……………………

……………………

…………………………

………………………………

…………………………………

………………………………………

Selasa, 15 November 2011

Pameran

Hari sabtu tanggal 5 november 2011, dimana hari itu pelaksanaan pameran Ponti Comtech 2011 dalam rangka HUT Pontianak ke- 240 di PCC (Pontianak Convention Center).

Tri DoangAku bersama arti irhamna sengaja mengunjunginya walau pun satu hari sebelumnya aku telah kesana di waktu sore hari, bertemu dengan Tri yang lagi jaga stand lalu memberi ku voucher tinta Veneta System. Pada saat aku datang dengan irhamna ternyata voucher nya telah habis, karena sepertinya irham sangat membutuhkan maka voucher yang kudapatkan kuberikan sama irham.

 

 Android Tas-tas Laptop Pameran

Saat aku melihat-lihat pameran bersama irham tersebut pikiranku langsung menuju mencari sebuah stand yang menjual tas Laptop yang sesuai dengan keinginanku terutama yang ada rain cover nya. Memang ternyata disalah satu stand ada yang menjual namun tidak sesuai keinginan dan harganya cukup mahal juga lalu aku pergi ke stand lainnya, sama saja tidak ada yang cocok. Hal ini disebabkan karena sesungguhnya aku hanya mencari rain cover nya saja tanpa tasnya, ternyata rain cover tanpa tas adanya di toko tidak ada saat pameran. Ya sudah kuputuskan berjalan-jalan saja melihat pameran yang dipenuhi oleh laptop, notebook dan netbook.

 

Es jeruk& Teh hangat Irham

Setelah asyik melihat-lihat tanpa membeli apapun hanya sekedar melihat saja, ternyata haus melanda ku. Ku ajak irham minum sekalian makan mie tiew dan  satu gelas es jeruk serta 1 gelas teh hangat, lalu kami pun pulang ke rumah masing-masing.

anak kodokMie Tiew

 

JCI Futsal bareng

Sabtu, 12 November 2011

Kau menghilang sejak keluar dari pintu itu dan kembali

Dengan gaya nyerocos mu dan seakan mulut mu tak pernah hentinya berkat-kata yang bertutur tentang apa saja yang ada dihati mu. Suasana yang awalnya hening di ruangan ini berubah menjadi riuh oleh suara mu yang tak hentinya berbicara seakan-akan hanya engkau saja yang mampu berbicara dan hanya engkau saja yang bisa berkata-kata.

PintuGema ruang ini terisi oleh sahutan suara mu yang begitu kental terdengar jelas seakan-akan berlomba menguraikan kata, yang tak ingin ada suara lain selain suara mu. Belum lagi gaya bahasa tubuh mu yang menguatkan kisah yang sedang kaubagi.

Dengan rambut terikat, berkacamata dengan frame zaman dahulu berwarna hitam dan gagang yang besar ditambah dengan rok layaknya sebuah rok seorang ibu-ibu bukan seperti anak kuliahan berumur sekitar 20 tahun. Sebut saja wanita itu Resty, yang saat ini masih saja berada di pintu masuk ruangan Lab Komputer pada mata kuliah praktek SIM (Sistem Informasi Manajemen) seingat ku menggunakan SPSS. Resty begitu bingung dengan praktek kali ini karena dia memang kurang suka dalam hal praktek di Lab dia lebih suka pada teori di kelas, yang sebenarnya bukan dia saja hampir semua mahasiswa satu kelasnya termasuk aku juga bingung tentang program yang baru kali ini diberikan.

Hampir semua mahasiswa telah duduk di depan komputer masing-masing sambil membolak balikkan buku panduan singkat tentang materi SPSS, hanya beberepa orang saja masih berdiri di depan pintu bersama Resty yaitu Kinto, Lili, Joko dan Gunawan serta Henny. Kecuali Resty, yang lain lagi sibuk mengisi buku absen praktek dan mempersiapkan buku panduan yang berupa fotokopi.

Selasa, 08 November 2011

Tak semua ku resapi penuh maksud dan tujuan mu..wahai guru

Setelah aku kembali menginjaki kaki ini di sekolah dasar ku yang dulu, semua kenangan dan bayangan masa lalu, silih berganti menyapa dengan samar-samar mengetuk pintu hati akan apa yang ingin disampaikan oleh para guru ku di masa lalu.
Sudah cukup lama setelah bertahun-tahun meninggalkannya kini aku datang menyusuri tiap keping kenangan yang ada. Rasa benci, kesal, senang, bahagia mengalir begitu saja bagaikan sebuah kepingan puzzle yang tersusun namun tetap samar tuk tampak jelas dan pasti.
Berbagai kisah dan kejadian yang telah terjadi baru benar kini kusadari maksud dan tujuan hingga kuakui bahwa guru bukan hanya sebagai pengajar tapi juga sebagai pendidik baik intelejensi, akhlak dan moral.
Memang beda gaya sistem sekolah saat ini dengan saat dulu aku masih sekolah di sekolah dasar. Dulu aku sering merasa terlalu kerasnya pendidikan di sekolah hingga aku merasa tak sanggup untuk terus bersekolah, namun keceriaan dan suasana bermain di masa SD sungguh membuat ku tuk kembali datang ke sekolah.
Aku masih ingat salah satu kejadian saat itu bertahun silam lamanya. Disaat aku menghapal bacaan shalat beserta artinya  namun ternyata aku tidak hapal dan diharuskan dihukum, hukumannya berupa berdiri di depan kelas dekat dinding papan tulis disamping aku berdiri duduk seorang guru yang mengajarkan agama sambil mengangkat kaki satu aku diharuskan menghapalkan lagi semua bacaan shalat beserta artinya. Berdirilah aku bersama teman yang lain di depan kelas, suatu saat waktu yang sama guru tersebut harus keluar sebentar entah lupa juga akunya untuk keperluan apa.

Kamis, 03 November 2011

Kunjungan pertama setelah bertahun meninggalkannya

Pagi itu aku sedang asyik di depan layar monitor pada PC yang ada. Terlintas sebuah ide untuk melihat-lihat atau mengunjungi kembali sekolah dasar ku waktu kecil yaitu Sekolah Dasar Swasta Mujahidin Pontianak.
Bendera Merah Putih SD Mujahidin PTKDengan cepat aku mengambil kamera pocket ku dan camcoder disamping meja komputer ku lalu memasukkan kedalam tas serta tak lupa sebuah buku kecil untuk mencatat apa yang mungkin diperlukan. Setelah semua masuk kedalam tas dan tas pun telah berada dipundak ini segera dihidupkan sepeda motor ku ke sekolah tersebut.

Jarak tempat tinggal ku dengan sekolah SD ku ini tidak lah jauh cukup memakan waktu 10 menit menggunakan motor, namun disebabkan pada saat ini langit lebih banyak menangis maka banjir memperlambat waktu yang harus kutempuh yaitu 20 menit.
Saat aku terjebak banjir aku sms seorang teman bernama irham yang lagi mengajar komputer di SMU Mujahidin. Mujahidin adalah sebuah yayasan dimana sekolah tersebut ada Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas.
Lapangan dekat TK Mujahidin PTKSesampainya disana di tempat parkir dan telah ku simpan motor ku di tempat yang aman dan rapi, berjalanlah aku masuk ke pintu masuk gedung sekolah tersebut. Begitu banyak perubahan yang terjadi, maklumlah terakhir aku melihat gedung sekolah ya ketika aku lulus dan tamat  dari SD Mujahidin Pontianak yaitu tahun 1994. Sambil heran dan bingung melihat kondisi yang ada, ku langkahkan kaki ini menuju lapangan yang dulunya biasa kami melakukan upacara bendera setiap hari senin dan hari-hari yang mengharuskan upacara serta yang setiap paginya sebelum masuk kelas kami harus melakukan aktivitas senam pagi.
Aku hanya bisa diam berdiri dilapangan sambil melihat-lihat keadaan sekeliling dan mengenang kenangan masa lalu yang ada di saat dulu aku berada dilapangan ini dengan pakaian Putih Merah atau pakaian Pramuka. Di lapangan ini juga dulu aku berolah raga dan latihan sepak takraw dan bulutangkis atau bola voli, bersama sahabat Rudy Paul yang ku dengar-dengar telah tiada dari teman satu angkatan sekolah saat reuni.
Perpustakaan SD Mujahidin PTKDan situ di lapangan ini dulu aku dan teman lainnya kala jam istirahat atau pulang sekolah untuk bersenang-senang. Dan di tempat ini pula seingatku aku sering dijemur saat aku tidak mengerjakan PR atau hukuman yang kudapat saat tidak memakai topi atau dasi saat upacara bendera di hari senin. 
Cukup lama aku berdiri di lapangan itu sebelum kulanjutkan langkah kaki ini ke arah dulunya kantin yang sekarang berubah jadi sebuah ruangan untuk SMA. Sambil mata ini terus mengamati tiap mili dan jejak kenangan yang ada mengitari seluruh area gedung sekolah.

Kamis, 27 Oktober 2011

Lagi dan lagi, editan video yang menumpuk

Frame demi frame harus ku harus ku gabung, susun ulang, mengurangi dan menambahkan yang perlu dan tidak perlu sehingga bisa menjadi sebuah video yang enak dan nikmat ditonton. Tatapan mata tanpa henti memperhatikan setiap adegan yang ada.

Video yang harus ku edit adalah video yang diambil dari Handphone dan Handycam lawas yang biasa kugunakan. Sekitar 7 video yang harus ku edit dalam seminggu ini harus selesai, yang artinya dalam 1 hari ku harus bisa menyelesaikan 1 buah editan video. Video itu dalam berbagai bentuk format  jadi sebelumnya kuharus menyamakan seluruh video yang sebanyak 7 itu dalam satu format yang sama.

Handycam yang saya miliki adalah  panasonic NV-GS60, handycam itu lah yang selama ini menemani ku umtuk mengambil momen-momen yang penting untuk diabadikan dan dishare di blog ini melalui Youtube. Handycam ini masih menggunakan kaset mini dv sehingga untuk proses transfer memerlukan waktu untuk data yang berada di kaset dalam bentuk analog ke dalam bentuk digital (di harddisk, DVD dan lain sebagainya)
Handycam Pan NV-GS60
Ilmu yang saya miliki dalam hal melakukan utak atik program/data di komputer atau teknologi yang mendukung kerjaan, lebih banyak di dapat dari belajar sendiri (otodidak). Oleh karena itu saya sering memerlukan waktu yang lama untuk melakukan semua itu, tapi syukurnya saya dulu sempat mengenyam pendidikan IT di sebuah kota yang akan saya bagi ceritanya pada lain kesempatan dengan gaya bahasa saya sendiri.

Senin, 24 Oktober 2011

Butiran Cinta

Terkadang rasanya sulit tuk temukan butiran cinta pada hamparan pasir

Pasang surut gelombang menerpa di bibir pantai menghanyutkan segalanya

Kecemburuan dan keraguan jadi kerikil tajam melukai jejak asmara

Meninggalkan tetes darah terkucur dari luka yang berwujud

Lelembaian nyiur semakin indah dikala sapaan semilir angin membawa kabar dari seberang sana

Layaknya sebuah kerinduan dan percumbuan hiasi puri kisah kasih bersama dengan kereta kencana berbalutkan intan permata

 pelangi pantai

Isak tangis dan derai tawa adalah teman akrab kita dalam isi putaran waktu di kebersamaan

Rasanya layak sebuah pelangi tergores kala langit di sore hari

Yang ronanya terpancar di tiap mata kita yang saling menatap

Begitu indah dan menyenangkan saat kita berpegang erat tangan

Sehingga ku tak bisa menulis kata-kata indah di diary online ini

Irham, sang sekretaris BELETER

 

DSCN4040

Salah satu anggota komunitas Beleter dengan jabatan sebagai sekretaris.

 

Ia tercatat sebagai salah satu mahasiswa di STMIK Pontianak jurusan  Information Technology, bila ingin berkenalan lebih lanjut add FB Irham atau kunjungi ARTI IRHAMNA

 

Pertemuan pertama kali saya dengan Irham saat buka puasa yang sekaligus pertemuan blogger Pontianak di salah satu tempat makan milik salah satu blogger yang ada saat itu, lalu berlanjut ke pertemuan dan kegiatan lainnya. 

 

Ia juga sering membantu saya dalam hal nge-blog dan segala hal yang berkaitan dengan dunia blog. Ilmu dan pengalamannya dalam nge-blog  sangat bagus dibandingkan dengan saya ini yang masih nol alias tidak paham soal utak atik blog cuma tau nulis saja.

 

Jika dilihat-lihat dan diperhatikan selama pertemanan ini,dia cukup pandai dalam ilmu yang ia dapatkan dikampus, terutama dalam hal teori maklum saja ia mahasiswa STIMIK hanya saja kurang dalam hal praktek walau tidak semua contohnya saja kalau bicara blog dia tau teori dan praktek. Hal itu biasa terjadi, hal itu juga yang pernah saya alami dulu saat masih kuliah di STIMIK salah satu kota(---->gak selesai,mengundurkan diri tanpa hormat ^_^)

 

Dengan umurnya yang masih muda, saya kira dan berharap Irham mengalami kemajuan lebih pesat dari sekarang ini, ya gak jauh lah beda umurnya dengan saya…beda-beda tipis :) (memudakan diri)

Jumat, 21 Oktober 2011

Maaf kan suami dan ayah mu ini

tangisan Mengenang masa lalu begitu indah dan perih namun berkesan menjadi sebuah kisah tersendiri, selalu saja aku disaat-saat tertentu sedih melihat kondisi saat sekarang ini. Keberanian ku akan mengambil keputusan dimasa lalu berakibat kurang mengenakkan dan nyaman untuk isteri dan anakku sekarang.

Bermula dari tamatnya aku menyelesaikan kuliah, aku tidak berkerja dengan orang lain atau tepatnya tidak terlalu berusaha melamar kerjaan. Aku bekerja berdasarkan sedikit ilmu dan pengalaman ku di bidang komputer, pertama kalinya aku menawarkan pengistalan komputer secara pribadi atau door to door.Yang pastinya kumulai penginstalan komputer itu sejak aku masih kuliah di jurusan ekonomi, sebatas teman-teman kuliah dan dari teman kuliah itulah aku berkenalan dengan seseorang yang memiliki toko komputer. Lewat orang tersebutlah aku mulai mendalami seluk beluk komputer dan saling membantu, bila ada konsumen yang meminta service-an kami saling berbagi konsumen sesuai keahlian dan pengalaman masing-masing.

Hingga akhirnya kedua orang tua dengan kasih sayangnya memberikan modal untuk membangun warnet sendiri dan semakin bertambahlah penghasilan ku sehari-hari. Hingga aku bisa membeli sendiri keinginan dan kebutuhan yang ingin ku mau, kadang ku bagi dengan pacar ku waktu itu sekarang mantan pacar (hehehehe..). Berusaha untuk menyenangi seorang wanita yang kita kasihi, terlebih dia selalu bertanya keseriusan ku padanya. Aku memang serius padanya namun untuk ke jenjang lebih jauh menurut ku masih panjang hal ini disebabkan oleh karena ia masih kuliah. Ku tak ingin menggangu kuliahnya dan pikirannya oleh sebuah ikatan pernikahan, hingga kujalani waktu-waktu ku dengan bekerja saja dan syukur akhirnya usaha ku mengalami kemajuan setelah membuka warnet aku pun membuka usaha bersama 2 teman yaitu design grafis.

Dwi Wahyudi ketua BELETER Pontianak-Kalbar

Dwi Wahyudi

Bingung mau nulis  tentang sahabat di Komunitas Beleter satu-satu namun tidak adil bagi mereka yang telah menulis tentang diri penulis blog ini “Anak Kodok”, “Kodok Dua”, “Kodok” pokoknya kodok lah lebih sering dan banyaknya penulis dipanggil sama teman-teman online jarang menggunakan nama asli pemberian orang tua.

Dimulai dari sang ketua Beleter saat ini dan yang pertama kali mengajak saya ikutan adalah Dwi Wahyudi kalo mau lebih tahu lihat disini BloggerBorneo seorang sahabat lama yang baru bertemu lagi setelah tidak berjumpa kurang lebihnya sekitar 16 tahun lamanya sejak 1994 kalo tidak salah, sejak kami lulus dan tamat dari SD Mujahidin Pontianak.

Kini kami dipertemukan lagi, pertama kalinya saat reuni sekolah SD Mujahidin Pontianak saat itu ia telah memiliki isteri dan anak sedangkan aku baru saja hendak melangsungkan pernikahan sekitar 3 bulan kemudian sejak reuni berlangsung. Lalu berlanjut pertemanan kami melalui komunitas Beleter.

Semoga semua ingin dan harapan yang ia ingin capai dan gapai dapat terwujud dengan segala kelebihan dan kekurangan serta kemauan yang kuat, semoga sukses selalu Dwi Wahyudi.

Selanjutnya suatu saat akan saya ceritakan beberapa anggota komunitas Beleter lainnya…tunggu ya.