Kamis, 13 Januari 2011

Berbagi Jiwa

Kau ajari aku mencinta arti sebuah cinta  setelah lama lupa ku berbagi jiwa yang telah lama terbiar menghampa. Kala kicauan burung di pagi hari berkicau keluarkan suara merdu memanggil separuh hatinya yang berdiri di balik tabir mimpi dedaunan hijau, bertanya dalam hati kapan kah ia kan muncul dari balik daun itu menampakkan sebentuk cinta putih.

Lalu muncullah seekor burung putih elok dan indah dengan kepakan sayapnya terbang menggapai dahan yang ada disamping seekor burung coklat, burung putih tersebut melihat tingkah laku burung coklat yang sedang membangun kembali sarangnya yang telah rusak. Tanpa sedikit pun kedipan mata dan mematung burung putih melihat setiap gerak gerik burung coklat tersebut memindahkan ranting berhamburan untuk di susun menjadi sarang indahnya, sedangkan burung coklat tersebut tetap berusaha tak menghiraukan kehadirannya yang sejak tiba di dahan itu melihatnya.

Ia tetap saja menyusun satu persatu ranting untuk dianyam menjadi sebuah sarangnya menjadi tempat naungan hidupnya, dengan tetesan air mata dan peluh keringat mengucur membasahi di seluruh tubuh. Asanya yang dulu ada telah terbang dan terbuang jatuh dibawah pohon dan menjauh seiring laju aliran air yang mengalir dibawahnya entah tersapu kemana…?

Selama 1 jam lebih burung coklat menganyam sarangnya namun belum jua terbentuk, selalu saja runtuh sarang yang ia buat tersebut hingga lelah dan penat semakin dalam terasa. Ditemani runtuhnya dinding hati kala burung merah muda meruntuhkan dan menghancurkan sarang tersebut 2 hari yang lalu, meninggalkan kekosongan jiwa dan pikiran hanya mampu mengadahkan kepalanya ke atas sambil memohon kepada-Nya.

Si burung coklat dalam hatinya bertanya ada apa gerangan burung putih itu hinggap di dahan sebelah sarangnya…?Apakah ini sebuah jawaban atas permohonannya….? atau ia hanya sekedar melihat saja atau ingin menertawakan dirinya hingga si burung coklat jatuh dari pohon itu karena tidak jua sarang terbentuk.

Kurang lebih setelah setengah jam burung putih memperhatikan tingkah laku burung yang sedang membuat sarang yang tak kunjung jadi, maka dengan kepakan sayap yang indah ia terbang menuju sarang yang sedang dibangun. Dengan  mengambil satu persatu ranting ia pun membantu burung coklat membangun sarangnya, burung coklat yang awalnya ragu dan bertanya-tanya akhirnya mulai menyadari mungkin inilah jawaban atas permohonannya.

Hingga akhirnya burung putih tersebut tinggal bersama burung coklat saling melengkapi dan burung coklat pun melupakan kesedihan atas perginya burung merah muda berganti kesenangan bersama burung putih untuk berbagi jiwa.

2 komentar:

  1. Memutar kata selalu menyejukan, melonggarkan beban dihati karena semua tercurahkan, go blogging...kreatif bang...hehehe

    BalasHapus