Sabtu, 08 Oktober 2011

Lepas dari mu

Ternyata ku sadari kau telah melukai ku dengan cinta punya ku dan rasa belas kasihan mu, tiada cinta murni yang kau persembahkan bagi ku. Seharusnya dulu ku biarkan kau menangis tersedu sendiri tanpa kuberikan bahu ini tuk sandaran luka hati mu.

“Dara kau hangatkan hati ini dengan hangatnya bara api cinta

Hingga menghangatkan jiwa namun kau padamkan pula

Dengan siraman air kepedihan mendua, meretakkan dinding hati

Dan hembuskan angin menerbangkan pucuk cinta yang telah ku semai”

Begitu naif, bodoh dan harapan berlebih untuk aku memiliki mu, setelah kau permainkan hati ku dengan segala yang ada. Ku akui aku seorang lelaki yang tak bermateri yang bisa penuhi segala mau mu akan gemerlap hidup yang ada.

Namun ku hanya miliki cinta dan kasih sayang yang bisa membuatmu merasa bahagia dengan ku, mungkin rasa kita telah berbeda setelah sekian lama bersama. Mungkin aku belum menemukan cinta sejati ku karena selalu saja cinta yang kuhampiri bersemukan tahta bertaburan emas.

Hidup ini terlalu sayang untuk  ditangisi dan diratapi oleh kesedihan karena dalam hidup begitu banyak pilihan, dan saat inilah aku memilih untuk lepas dari mu melepaskan segala kebekuan hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar